Menurut koresponden ABNA, Mohammad Bagher Ghalibaf, dalam pidato pra-perintahnya pada sidang terbuka hari ini (Minggu, 8 November) Parlemen, menyatakan: "Menyusul pengakuan Presiden Amerika Serikat atas tanggung jawab langsung dalam agresi rezim Zionis terhadap Iran, yang dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan kedaulatan nasional negara kami, saya, atas nama bangsa Iran yang tercinta dan terhormat, mengutuk keras tindakan keji ini dan menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat, sesuai dengan hukum internasional, harus menerima konsekuensi hukum, politik, dan militer dari agresi yang jelas ini, yang telah menyebabkan gugurnya sejumlah besar warga negara kami."
Ghalibaf menekankan: "Bangsa Iran, dengan persatuan dan otoritas, berdiri teguh melawan setiap ancaman dan akan meminta pertanggungjawaban para agresor atas tindakan agresi mereka."
Dia melanjutkan: "Saya juga merasa perlu untuk menyampaikan laporan kepada bangsa dan perwakilan tentang perjalanan saya baru-baru ini ke negara saudara dan tetangga, Pakistan. Perjalanan ini dilakukan sejalan dengan tuntutan Pemimpin Revolusi terhadap Parlemen dan dalam kerangka diplomasi parlementer atas undangan Ketua Majelis Nasional Pakistan."
Ketua Parlemen menambahkan: "Salah satu tujuan dari perjalanan ini adalah untuk menyampaikan pesan terima kasih dari rakyat dan Pemimpin Revolusi atas dukungan Parlemen dan para pejabat, terutama rakyat Pakistan, dan tujuan lainnya adalah untuk memperkuat hubungan ekonomi, budaya, dan keamanan antara kedua negara."
Ghalibaf menjelaskan: "Pakistan memiliki kepentingan strategis yang tinggi bagi Iran di berbagai bidang ekonomi, budaya, dan keamanan, karena kebutuhan perdagangan kedua negara saling melengkapi, kesamaan budaya mereka sangat dalam, kapasitas penting untuk kerja sama keamanan dan pertahanan dapat dicapai, dan posisi geografis negara ini dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan Iran dengan Asia Timur dan sekitarnya."
Dia mencatat: "Selama perjalanan tiga hari ini, untuk menindaklanjuti tujuan-tujuan yang disebutkan, delegasi parlemen Iran bertemu dengan pejabat tinggi Pakistan, yaitu Ketua Majelis Nasional, Pelaksana Tugas Presiden dan Ketua Senat, Perdana Menteri, dan Panglima Angkatan Darat negara itu, dan dua pertemuan ramah juga diadakan dengan aktivis ekonomi Iran dan Pakistan serta elit politik dan budaya."
Your Comment